Pertanyaan
tersebut muncul ketika botol free BPA (Bisphenol-A) mulai marak di lapangan.
Sebenarnya, apa sih BPA itu? BPA atau bisphenol-A merupakan zat kimia sintetis
yang biasa digunakan pada beragam produk konsumer salah satunya botol bayi. BPA digunakan untuk membuat plastik dan resin epoxy,
telah digunakan secara komersial sejak tahun 1957.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ikatan BPA
yang tergolong tidak stabil dapat menyebabkan sejumlah kecil zat kimia ini
terlepas ke dalam makanan atau susu formula yang menjadi isi suatu kemasan yang
mengandung BPA. Dan pada akhirnya lepasan BPA ini kemudian dapat tertelan oleh
manusia. Pelepasan zat kimia ini akan terjadi semakin banyak saat botol bayi
atau botol air terkena panas seperti saat direbus
atau disterilisasi. Para
ilmuwan menyebutkan bahwa BPA dapat menjadi senyawa “pengganggu hormon” karena
berpotensi mengganggu fungsi normal dari sistem hormon, baik itu pada manusia
maupun pada hewan yang menimbulkan efek merugikan pada kesehatan, reproduksi,
perkembangan, serta masalah tingkah laku (behavioural).
Botol air minum produk Lock & Lock, bebas BPA dengan sertifikasi dari berbagai negara.
Botol air minum produk Mizzu, sudah bebas BPA
BPA menunjukkan
sifat seperti hormon yang meningkatkan
kekhawatiran tentang kesesuaian dalam
produk konsumen dan wadah makanan.
Sejak 2008, beberapa pemerintah telah mempertanyakan keamanannya, yang mendorong beberapa pengecer untuk menarik produk polikarbonat.
Sebuah laporan 2010 dari Amerika Serikat Food and Drug Administration
(FDA) memperingatkan kemungkinan bahaya terhadap janin, bayi,
dan anak-anak. [2] Pada bulan September 2010, Kanada menjadi
negara pertama yang menyatakan
BPA zat beracun. [3]
[4] Uni Eropa, Kanada, dan baru-baru Amerika Serikat telah melarang penggunaan BPA dalam botol bayi.
SUMBER
SUMBER
SUMBER
SUMBER